Kalimat formal dan informal merupakan kata yang sering kita dengan , kalimat formal adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah , sedangkan informal ialah yang tidak sesai dengan kaidah
Berikut beberapa Bentuk Kalimat Formal dan Informal
Kata berciri formal – informal:
1. korps – korp
2. berkata – bilang
3. hanya – cuma, cuman
4. olahraga – olah raga
5. daripada – ketimbang
6. lepas – copot
7. suku cadang – onderdil
Ciri formal juga ditampakkan pada unsur bentukan kata. Bentukan kata tertentu menandai ciri formal. Sementara bentukan kata yang lain menandai ciri informal, sebagaimana tampak pada contoh berikut:
Bentukan kata formal – informal:
1. bercerita – cerita
2. berdagang – dagang
3. bersedih – sedih
4. ditemukan- diketemukan
5. berpindah- pindah
6. perajin – pengrajin
7. membantah – mbantah
8. mencuci – nyuci
9. melarang – ngelarang
10. tertabrak – ketabrak
Contoh-contoh tersebut menampakkan dua macam ciri bentukan kata berciri informal. Ciri pertama adalah tidak adanya unsur fomatif (afiks). Ciri kedua adalah tidak sempurnanya afiks pada kata bentukan. Ciri ketiga adalah hadirnya unsur formatif yang berasal dari bahasa donor (bahasa daerah).
Setelah orientasi bahasa donor beralih dari bahasa Belanda ke bahasa lnggris, bentukan kata dengan afiks -ir merupakan bentukan berciri informal, sedangkan bentukan dengan aifiks -isasi merupakan bentukan berciri formal. Perhatikan contoh berikut!
Bentukan berciri formal – informal:
1. legalisasi – legalisir
2. lokalisasi – lokalisir
3. organisasi – organisir
4. realisasi – realisir
Berikut beberapa Bentuk Kalimat Formal dan Informal
Kata berciri formal – informal:
1. korps – korp
2. berkata – bilang
3. hanya – cuma, cuman
4. olahraga – olah raga
5. daripada – ketimbang
6. lepas – copot
7. suku cadang – onderdil
Ciri formal juga ditampakkan pada unsur bentukan kata. Bentukan kata tertentu menandai ciri formal. Sementara bentukan kata yang lain menandai ciri informal, sebagaimana tampak pada contoh berikut:
Bentukan kata formal – informal:
1. bercerita – cerita
2. berdagang – dagang
3. bersedih – sedih
4. ditemukan- diketemukan
5. berpindah- pindah
6. perajin – pengrajin
7. membantah – mbantah
8. mencuci – nyuci
9. melarang – ngelarang
10. tertabrak – ketabrak
Contoh-contoh tersebut menampakkan dua macam ciri bentukan kata berciri informal. Ciri pertama adalah tidak adanya unsur fomatif (afiks). Ciri kedua adalah tidak sempurnanya afiks pada kata bentukan. Ciri ketiga adalah hadirnya unsur formatif yang berasal dari bahasa donor (bahasa daerah).
Setelah orientasi bahasa donor beralih dari bahasa Belanda ke bahasa lnggris, bentukan kata dengan afiks -ir merupakan bentukan berciri informal, sedangkan bentukan dengan aifiks -isasi merupakan bentukan berciri formal. Perhatikan contoh berikut!
Bentukan berciri formal – informal:
1. legalisasi – legalisir
2. lokalisasi – lokalisir
3. organisasi – organisir
4. realisasi – realisir
http://www.astalog.com/1192/pengertian-kalimat-non-formal-kalimat-formal-dan-contohnya.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar