Kumpulan 50 atau 100 daftar lagu daerah Indonesia | Tugas SMP Kelas 7

Kumpulan 50 atau 100 daftar lagu daerah Indonesia | Tugas SMP Kelas 7
50 daftar lagu daerah Indonesia.
Nama lagu Asal daerah
Ambo Logo Sulawesi Selatan
Ambon Manise Maluku
Ammac Ciang Sulawesi Selatan
Ampar-Ampar Pisang Kalimantan Selatan
Anak Daro Sumatra Barat
Anak Kambing Saya Nusa Tenggara Timur
Anak Kukang Sulawesi Selatan
Apuse Papua
Ayam Den Lapeh Sumatra Barat
Ayo Mama Maluku
Badindin Sumatra Barat
Bajing Luncat Jawa Barat
Bapak Pucung Jawa Tengah
Bareh Solok Sumatra Barat
Batanghari Jambi
Batti'batti Sulawesi Selatan
Bebilin Kalimantan Utara
Bolelebo Nusa Tenggara Timur
Bubuy Bulan Jawa Barat
Buka Pintu Maluku
Bulu Alau'na Tempe Sulawesi Selatan
Bunga - Bungana Masamba Luwu, Sulawesi Selatan
Bungong Jeumpa Aceh
Burung Kakatua Maluku
Burung Tantina Maluku
Butet Sumatra Utara
Cik Cik Periuk Kalimantan Barat
Cangget Agung Lampung
Cikala Le Pongpong Sumatra Utara
Cing Cangkeling Jawa Barat
Cublak-cublak Suweng Jawa Tengah
Cuk Mak Ilang Sumatra Selatan
Dabu-Dabu Gorontalo
Dago Inang Sarge Sumatra Utara
Dayung Palinggam Sumatra Barat
Dayung Sampan Banten
Dek Sangke Sumatra Selatan
Desaku Nusa Tenggara Timur
Dewa Ayu Bali
Dodoi Si Dodoi Jambi
E Mambo Simbo Papua
Es Lilin Jawa Barat
Esa Mokan Sulawesi Utara
Gadis Taruna Sulawesi Utara
Gai Bintang Jawa Timur Madura
Rumah Kita Jawa Tengah
Ganrang Pakarena Sulawesi Selatan
Gek Kepriye Jawa Tengah
Gelang Sipaku Gelang Sumatra Barat
Goro-Goro Ne Maluku
50 daftar lagu daerah Indonesia.
Gundhul Pacul Jawa Tengah
Gunung Salahatu Maluku
Hela Rotan Maluku
Helele U Ala De Teang Nusa Tenggara Barat
Huhatee Maluku
Lir-Ilir Jawa Tengah
Indung-Indung Kalimantan Timur
Injit-Injit Semut Jambi
Jali-Jali Jakarta
Jambo - Jambo Aceh
Jamuran Jawa Tengah
Jaranan Jawa Tengah
Jereh Bu Guru Banten
Ka Parak Tingga Sumatra Barat
Kabile-Bile Sumatra Selatan
Kalayar Kalimantan Tengah
Kambanglah Bungo Sumatra Barat
Kampuang Nan Jauh Di Mato Sumatra Barat
Kaparak Tingga Sumatra Barat
Kembang Malathe Jawa Timur
Keraban Sape Jawa Timur
Keroncong Kemayoran Jakarta
Ketabo Sumatra Utara
Kicir-Kicir Jakarta
Kole-Kole Maluku
Kutang Barendo Sumatra Barat
Lah Laruik Sanjo Sumatra Barat
Lalan Belek Bengkulu
Lancang Kuning Riau
Leleng Ma Hupaima Sumatra Utara
Lembah Alas Aceh
Lembe-lembe Maluku
Lenggang Kangkong Jakarta
Lerang Wutun Nusa Tenggara Timur
Lipang Lipandang Lampung
Lisoi Sumatra Utara
Mappadendang Sulawesi Selatan
Ma Rencong Sulawesi Selatan
Macepet Cepetan Bali
Madekdek Magambiri Sumatra Utara
Mak Inang Sumatra Barat
Malam Baiko Sumatra Barat
Mande-mande Maluku
Manuk Dadali Jawa Barat
Marencong-rencong Sulawesi Selatan
Mariam Tomong Sumatra Utara
Mejangeran Bali
Meyong-Meyong Bali
Moree Nusa Tenggara Barat
Naik-Naik Maluku
Ke Puncak Gunung
Sumber : Wikipedia

TUGAS MAKALAH DAMPAK DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA DAN PENDIDIKAN

TUGAS MAKALAH ANAK SEKOLAHAN
Tugas Kelompok Anak SMA
Apakah Dampak Dalam Bidang Sosial ?
Dampaknya  di Bidang Budaya ?
Apa Dampak di Bidang Pendidikan ?
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kehidupan itu adalah suatu yang dinamis, dengan demikian setiap kehidupan akan senantiasa mengalami perubahan, dan pada konteks manusia, maka manusiapun juga akan mengalami perubahan, baik ia sebagai individu maupun masyarakat. Dan dalam perubahan yang terjadi pada masyarakat (sebagai kumpulan dari individu-individu) bisa terjadi dalam pola perilaku individu maupun organisasi, perubahan dalam norma sosial, interaksi juga termasuk pendidikan. Karena kehidupan itu dinamis, maka perubahan yang terjadi adalah suatu fenomena yang lumrah atau normal pengaruhnya bahkan bisa menjalar dan merambah kebagian belahan dunia lain dengan cepat dan efektif karena didukung oleh kemajuan komunikasi yang canggih dan modern. Penemuan-penemuan baru dibidang teknologi tanpa kita sadari juga sangat mempengaruhi perubahan sosial yang juga akan berdampak pada pendidikan. Suatu perubahan sosial yang terjadi sekecil apapun mungkin akan berakibat pada struktur kehidupan masyarakat yang lainnya, misalnya pada perubahan gaya berpakaian akan menghasilkan akbibat pada ekonomi masyarakat, karena suatu model yang tren akan senantiasa diikuti masyarakat yang menyenangi model-model pakaian yang terbaru.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut
1.       Bagaimana pemahamana mengenai perubahan sosial budaya ?
2.       Bagimana Pengaruh perubahan sosial budaya terhadap pendidikan ?
C.    Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk memahami perubahan sosial budaya ?
2.      Untuk mengetahui Pengaruh perubahan sosial budaya terhadap pendidikan ?
D.     Metode Penulisan
Metode yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai buku dan browsing di internet.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perubahan Sosial Budaya

Dinamika perubahansosial budaya sekarang ini berlangsung dengan sangat cepat. Dimulai dari sebelum masuknya era reformasi atau di penghujung orde baru, riak itu terasa deras. Pasca jatuhnya kekuasaan orde baru, berbagai peristiwa sosial berlangsung silih berganti dengan sangat cepat. Pucuk pimpinan di tingkat nasional punsebelum Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono-tidak pernah ada yang mencapai waktu maksimal dua periode. Bahkan Gus Dur dihentikan di tengah jalan. Di tingkat daerah-seiring otonomi daerah-dinamika yang kencang juga terjadi secara sporadic di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Isu-isu nasional seolah-olah sedang berlomba-lomba dengan isu-isu lokal yang seakan tak mau kalah meriahnya. Mengamati dinamika ini, saya kira menjadi menarik untuk memprediksikan bentuk bangsa dan Negara ini ke depan. Acuan yang digunakan adalah teori-teori tentang perubahan sosial yang secara khsus mengamati berbagai fenomena dalam kehidupan sosial masyarakat. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia perubahan berarti hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. Sedangkan sosial adalah hal yang berkenaan dengna masyarakat. Perubahan sosial adalah berubahnya struktur atau susunan sosial (kemasyarakatan) dalam suatu masyarakat. Perunahan tersebut merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap tatanan masyarakat, perubahan itu juga terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin berubah dari satu keadaan kepada keadaan lain yang lebih baik. Pudjiwati Sajagyo mengutip pendapat Hirschman yang mengatakan bahwa kebosanan manusia adalah penyebab suatu perubahan.
1.      Manusia sering tidak puas dan bosan
Pada satu keadaan dan berusaha untuk mencari cara atau alternatif lainnya untuk menghilangkan kebosanannya dan menemukan cara baru yang lebih menyenangkan, mudah dan murah. Bisa kita lihat pada revolusi teknologi transportasi yang demikian canggih hingga berakibat pada perubahan pola mobilisasi manusia. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur budaya materiil dan immateriil, artinya setiap unsur budaya masyarakat yang bersifat materiil dan immateriil (sprituil) juga rentan atau cendrung terhadap perubahan. Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Kingsley Davis yang mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat, sehingga akan disebut suatu perubahan sosial kalau tatanan dan fungsi dalam masyarakat yang berubah. Sebagai contoh ketika muncul persatuan pekerja atau organisasi buruh yang dalam masyarakat kapitalis menyebabkan perubahan hubungan antara pekerja dengan majikan yang kemudian berimplikasi juga pada berubahnya organisasi ekonomi atau bahkan politik (pada negara tertentu ada yang berubah menjadi partai politik, misalnya partai buruh di Inggris). Soerjono Soekamto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar, mengutip pendapat Gillin dan Gillin tentang perubahan sosial sebagai suatu variasi dari suatu cara hidup yang telah ada dan diterima dalam suatu masyarakat, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi (susunan) penduduk, ideologi ataupun juga karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan teknologi terbaru dalam suatu masyarakat.
2.      Konsep perubahan Sosial
Masyarakat mengadakan atau melakukan suatu variasi atau cara lain dari kebiasaan yang sudah ada, maka hal itu dinamakan perubahan.
Konsep perubahan sosial adalah fenomena yang rumit, dalam arti menembus ke berbagai tingkat kehidupan sosial. Dan jika ada suatu defenisi tentang perubahan sosial yang mencakup seluruh aspek kehidupan sosial, maka hal itu benar saja. Karena, pada keseluruhan aspek kehidupan yang terjadi dalam susunan sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial masyarakat. Dari beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi dalam sistem sosial, yang mana termasuk didalamnya aspek kebudayaan juga nilai-nilai, norma, kebiasaan, kepercayaan, tradisi, sikap, maupun pola tingkah laku dalam suatu masyarakat. Atau jika kita melihat adanya perbedaan keadaan yang terjadi sekarang dalam suatu masyarakat jika dibandingkan dengan keadaannya dahulu, maka hal itu dapat dikatakan bahwa dalam struktur sosial masyarakat tersebut telah berubah. Banyak yang berpendapat bahwa kecendrungan terjadinya suatu perubahan pada masyarakat merupakan penomena yang wajar sebagai akibat dari pergaulan hidup, dan banyak pakar yang mengemukakan pendapat bahwa perubahan sosial terjadi sebagai akibat adanya perubahan yang terjadi dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan dalam suatu masyarakat, seperti perubahan ekonomi, kebudayaan dan teknologi, politik, geografis dan sebagainya, yang pada dasarnya bermuara pada kesimpulan bahwa perubahan merupakan suatu mata rantai kejadian yang melingkar dan tidak terputus.
3.      Pada term norma dan perubahan sosial
Maka jika norma adalah dasar dari keteraturan kehidupan sosial, maka perubahan sosial, yakni yang merupakan perubahan dalam struktur masyarakat, terjadi sebagai akibat dari perubahan dalam norma-norma sosial tersebut. Sehingga ketika norma dalam suatu struktur masyarakat telah berubah maka perubahan dalam masyarakat tersebut telah terjadi. Pendapat Pitirim A. Sorokin yang meragukan kebenaran akan adanya lingkaran-lingakran perubahan sosial, namun perubahan tetap ada dan yang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus dipelajari, dan dengan jalan tersebut barulah dapat diperoleh suatu generalisasi tentang lingakran perubahan sosial tersebut. Sebelum membahas pengertian Pendidikan , perlu kita mengetahui dahulu tentang arti pendidikan, menurut Badan PBB yang bernama UNESCO bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia dewasa untuk mengembangkan kemampuan anak memalui bimbingan, mendidik dan latihan untuk peranannya di masa depan. Pendidikan merupakan proses memberdayakan atau juga mengembangkan potensi setiap manusia, usaha mewujudkan potensi kreatif dan tanggungjawab kehidupan termasuk tujuan pribadinya. Adapun Pendidikan yaitu sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita- cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai kepribadiannya. Pengertian lainnya mengatakan bahwa Pendidikan merupakan pewarisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman pada ajaran.
4.      Islam sebagai yang termaktub dalam al-Qur’ân dan terjabar dalam Sunnah Rasul.
jadi yang dimaksudkan dengan Pendidikan adalah dalam rangka terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam Dengan demikian ciri yang membedakan antara Pendidikan dengan pendidikan lain, yaitu adanya penggunaan ajaran Islam sebagai pedoman dalam proses pewarisan dan pengembangan budaya ummat manusia atau masyarakat tersebut. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang mendapatkan Pendidikan harus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan sebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam, dengan kata ketika seseorang yang menerima Pendidikan maka ia menjalankan kehidupannya sesuai dengan koridor ajaran Islam, yaitu al-Qur’ân dan Hadits. Dengan demikian pengertian Pendidikan adalah suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang diperlukan seorang hamba Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman dalam seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat duniawi dan terlebih ukhrawi.
B.     Pengaruh Perubahan Sosial Budaya Terhadap Pendidikan
Aspek sosial dalam pendidikan sangat berperan pada pendidikan begitu pun dengan aspek budaya dalam pendidikan. Malah dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya. Berikut akan dibahas mengenai sosial dan budaya pada pendidikan, sebagai berikut :
1.      Sosiologi dan Pendidikan Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
1.      Kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Dalam sosiologi.
perilaku manusia bertalian dengan nilai-nilai. Sosiologi berpandangan bahwa perilaku itu tidak bebas, melainkan mengikuti pola yang kontinu dan diatur oleh nilai-nilai yang ada di masyarakat. Secara garis besar ada empat sumber nilai, yaitu norma-norma, agama, peraturan dan perundang-undangan, dan pengetahuan. Sekolah-sekolah harus memperhatikan pengembangan nilai-nilai ini pada anak-anak di sekolah. Wuradji mengatakan (1) sekolah sebagai kontrol sosial, yaitu untuk memperbaiki kebiasaan-kebiasaan jelek pada anak-anak kala di rumah maupun di masyarakat dan (2) sekolah sebagai pengubah sosial, yaitu untuk menyeleksi nilai-nilai, menghasilkan warga negara yang baik, dan menciptakan ilmu serta teknologi baru. Untuk mewujudkan cita-cita pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosiologi. Konsep atau teori sosiologi memberi petunjuk kepada guru-guru tentang bagaimana seharusnya mereka membina para siswa agar mereka bisa memiliki kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat, dan akrab sesama teman. Pendidikan adalah suatu bentuk dari perwujudan seni dan budaya manusia yang terus berubah (berkembang) dan sebagai suatu alternatif yang paling rasional dan memungkinkan untuk melakukan suatu perubahan atau perkembangan. Dan sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi dalam sistem sosial, yang mana termasuk didalamnya adalah pendidikan, karena pendidikan ada dalam masyarakat, baik itu pendidikan formal, informal, maupun non formal (ada istilah lain yang menyebutkan ketiga istilah tersebut, yaitu pendidikan sekolah.
2.      Pendidikan luar sekolah.
•         Perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat sangat berpengaruh terhadap pendidikan, dan tidak terkecuali Pendidikan.
•         Kebudayaan dan Pendidikan Kebudayaan menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan kemampuan- kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat (Imran Manan, 1989) Hassan (1983) misalnya mengatakan kebudayaan berisikan :
1.      norma- norma,
2.      folkways yang mencakup kebiasaan, adat, dan tradisi, dan
3.      mores. Sementara itu Imran Manan (1989) menunjukkan lima komponen kebudayaan sebagai berikut : (1) Gagasan, (2) Ideologi, (3) Norma, (4) Teknologi, dan (5) Benda. Agar menjadi lengkap, perlu ditambah beberapa komponen lagi .
yaitu :
 (1) Kesenian, (2) Ilmu dan (3) Kepandaian. Kebudayaan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu : (1) Kebudayaan umum, misalnya kebudayaan Indonesia, (2) Kebudayaan daerah, misalnya kebudayaan Jawa, Bali, Sunda, Nusa Tenggara Timur dan sebagainya dan (3) Kebudayaan popular, yaitu suatu kebudayaan yang masa berlakunya rata- rata lebih pendek daripada kedua macam kebudayaan terdahulu. Fungsi kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah : (a) Penerus keturunan dan pengasuh anak, (b) Pengembangan kehidupan berekonomi, (c) Transmisi budaya, (d) Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha esa, (e) Pengendalian sosial, (f) Rekreasi
3.      Perubahan kebudayaan disebabkan oleh
(a) Originasi atau penemua-penemua baru, (b) Difusi atau percampuran budaya baru dengan budaya lama, (c) Reinterpretasi atau modifikasi kebudayaan agar sesuai dengan keadaan zaman. Upaya bangsa Indonesia untuk memberantas kebodohan dengan mewajibkan pendidikan dasar sembilan tahun adalah satu upaya untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Seiring dengan berubahnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang mampu membekali diri mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dpat digunakan atau dipraktikkan dalam kehidupan nyata, maka perubahan sosial sebagai akibat dari perubahan orientasi pendidikan juga akan terjadi. Jika kita melihat perubahan sosial sebagai dampak dari berkembangnya teknologi adalah dengan sangat mudahnya mengakses internet yang bagi masyarakat yang tidak agamis dapat digunakan untuk hal-hal yang negatif, kita juga bisa menyaksikan banyaknya kecurangan-kecurangan, ketidak jujuran, dan banyak perbuatan negatif yang bertentangan dengan norma agama Islam sebagai dampak dari perubahan sosial, karenanya sangat diperlukan sistem Pendidikan yang dapat mempersiapkan manusia (masyarakat) untuk tidak melakukan perbuatan tersebut. Dampak lain dari terjadinya perubahan sosial terhadap Pendidikan adalah dengan terus dikembangkannya kurikulum yang mampu menjawab tantangan perubahan, juga berdampak pada perubahan sistem manajemen pendidikan yang berorientasi pada mutu (quality oriented), yaitu tuntutan akan peningkatan
4.      Kualitas Pembelajaran Yang Berkelanjutan
Menuju kepada pembelajaran unggul sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat sangat berpengaruh pada pendidikan dan Pendidikan pada khususnya, namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi berdampak positif, tetapi ada juga perubahan sosial yang menghasilkan akbit buruk bagi dunia Pendidikan , berikut sisi positif dan negatif dari suatu perubahan sosial terhadap Pendidikan :
1.      Dampak positif Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi Pendidikan adalah dapat meningkatnya taraf Pendidikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat menghasilkan manusia yang siap menghadapi perubahan sosial tersebut dengan mengacu pada ajaran-ajaran Islam.
2.      Dampak negatif Sedangkan dari sisi negatif dari suatu perubahan sosial terhadap Pendidikan adalah ketidaksiapan Pendidikan menerima perubahan yang begitu cepat dan drastis, artinya lembaga Pendidikan harus lebih siap dalam menghadapi perubahan sosial yang semakin berkembang dan terus menerus berubah. Apalagi dengan berkembangnya teknologi yang begitu pesat yang membuat banyaknya pengaruh budaya dari luar yang merasuk pada kehidupan dan cara hidup anak-anak muslim. Siaran televisi dan akses internet yang sudah bisa dilakukan dimana saja, menjadi tantangan tersendiri bagi Pendidikan untuk mengantisipasinya, jika Pendidikan tidak siap terhadap perubahan tersebut maka,
5.      Pendidikan akan tergusur.
Tetapi tidak jika para pegiat Pendidikan senantiasa berinnovasi dan berkreasi dalam mengantisipasi perbuhan tersebut, dengan tentunya tidak terlepas dari tuntunan ajaran Islam. Pengaruh perubahan sosial yang lainnya terhadap Pendidikan adalah terjadinya transformasi pemikiran dalam Pendidikan, seiring dengan perubahan- perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sehingga Pendidikan juga mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena adanya persepsi bahwa Islam sebagai penghambat perubahan, Islam dituduh sebagai tatanan nilai yang tidak bisa berdampingan dengan kemajuan dan sains modern. Jelas semua anggapan tersebut salah karena ajaran Islam sangat sesuai dengan perkembangan zaman dan mendukug perkembangan sains (sains yang value bound, bukan yang free of value), karena pada hakekatnya perkembangan dan kemajuan sains harus sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Dalam hal yang lebih kongkrit pengaruh perubahan sosial terhadap Pendidikan adalah ketika perubahan sosial membawa kepada perbaikan ekonomi masyarakat dan menuntut mereka untuk memenuhi kebutuhan akan hasil teknologi seperti komputer/laptop, maka ketika seorang anak yang mendapat tugas dari gurunya untuk membuat karya tulis sederhana yang bahannya tersedia lewat internet, maka secara langsung dan jelas perubahan sosial. Kita juga melihat perkembangan lembaga Pendidikan yang berorientasi pada IPTEK sebagai hasil dari berubahnya masyarakat, sehingga banyak visi sekolah/madrasah yang mengedepankan orientasi IPTEK, karena disisi lain masyarakat juga menuntut lembaga pendidikan yang mengikuti perkembangan dan mampu mempersiapkan anak mereka untuk menghadapi masa depan.
Jelas, bahwa perubahan sosial yang terjadi sangat berdampak pada Pendidikan . Pesantren modern adalah salah satu bentuk lembaga Pendidikan yang mencoba mengakomodasi keinginan masyarakat akan mutu manusia yang beriman sekaligus juga berwawasan keilmuan, sehingga selain dipelajari bahasa Arab sebagai modal utama dalam mengkaji ilmu keislaman dari sumber yang menggunakan bahasa Arab, juga bahasa asing dunia lainnya terutama bahasa Inggris sebagai antisipasi terhadap perubahan sosial yang mengedepankan kemampuan individu yang komprehensif. Bahkan banyak sekolah/madrasah yang diberi lebel “Model” yang oleh pemerintah disiapkan untuk membentuk dan menyiapkan sumber daya manusia yang Islami sekaligus tidak gagap teknologi dan ilmu pengetahuan. Dalam sejarah lembaga Pendidikan juga berubah atau berkembang menurut keadaan masyarakat, kalau pada saat Islam masuk dan berkembang di Nusantara, Islam diajarkan melalui lembaga surau, namun ketika masyarakat berubah, maka Islam sekarang juga diajarkan melalui pendidikan formal (jalur sekolah). Perubahan sosial budaya yang terjadi di lingkungan dapat saja mempengaruhi pelaksanaan prinsip-prinsip Pendidikan di masayarakat tersebut, karena prinsip-prinsip tersebut bisa saja tidak berjalan dengan baik karena perubahan sosial yang terjadi, misalnya berubahnya pola pikir masyarakat dari orientasi agama kepada orientasi dunia kerja, sehingga Pendidikan dimasayarakat sering kali terpinggirkan, menjadi marjinal, dan tidak menjadi pilihan pertama.

Yang melaksanakan Pendidikan di masayarakat tidak mengantisipasi perubahan sosial tersebut, karena bisa saja Pendidikan dimasayarakat mempersiapkan SDM/lulusan yang siap kerja dan siap membuka lapangan pekerjaan.

















BAB III
PENUTUP/ANALISIS

A.    Simpulan
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia perubahan berarti hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. Sedangkan sosial adalah hal yang berkenaan dengna masyarakat. Perubahan sosial adalah berubahnya struktur atau susunan sosial (kemasyarakatan) dalam suatu masyarakat. Perunahan tersebut merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap tatanan masyarakat, perubahan itu juga terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin berubah dari satu keadaan kepada keadaan lain yang lebih baik. Pudjiwati Sajagyo mengutip pendapat Hirschman yang mengatakan bahwa kebosanan manusia adalah penyebab suatu perubahan. Perubahan sosial budaya yang terjadi di lingkungan dapat saja mempengaruhi pelaksanaan prinsip-prinsip Pendidikan di masayarakat tersebut, karena prinsip-prinsip tersebut bisa saja tidak berjalan dengan baik karena perubahan sosial yang terjadi, misalnya berubahnya pola pikir masyarakat. orientasi agama kepada orientasi dunia kerja sehingga Pendidikan dimasayarakat sering kali terpinggirkan, menjadi marjinal, dan tidak menjadi pilihan pertama Aspek sosial dalam pendidikan sangat berperan pada pendidikan begitu pun dengan aspek budaya dalam pendidikan. Untuk mewujudkan cita-cita pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosiologi. Konsep atau teori sosiologi memberi petunjuk kepada guru-guru tentang bagaimana seharusnya mereka membina para siswa agar mereka bisa memiliki kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat, dan akrab sesama teman. B. Saran Kepada semua stake holder disekolah agar senantiasa melakukan inovasi dalam pendidikan guna mengantisipasi tuntutan masyarakat akan sekolah yang baik dengan indikasi bahwa sekolah tersebut tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang pesat.
B.     Saran
Dalam pembahasan materi di atas mengenai social budaya dalam pendidikan mungkin masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun di dari penyusunan kalimat dan kata-katanya,oleh sebap itu kami selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan mahasiswa semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran yang positif dari teman-teman semua.

Sumber : https: //edudetik. blogspot. com/2013/11/makalah-sosial-budaya-dalam-pendidikan.html

Tugas Makalah Anak Sekolah SMK | EKOSISTEM

Tugas Makalah Anak Sekolah Menengah  | EKOSISTEM
Apa pengertian ekosistem
Apa peranannya
Apa definisinya

artifungsimacam.blogspot.com Manfaat Pengertian Lainnya



KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalh ini tepat pada waktunya yang berjudul EKOSISTEM
            Dengan selesainya  makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.


                                                                                                21 Maret 2015


                                                                                                Penyusun












BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.

1.2     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2.      Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
3.      Bagaimana pola makanan dalam ekosistem?
4.      Apa jenis-jenis ekosistem?
5.      Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ekosistem?

1.3     Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
      1.      Mengetahui penjelasan dari Ekosistem.
      2.      Memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
      3.      Mengetahui konsep tentang ekosistem
      4.      Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Ekosistem
            Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unitbiosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organismedan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnyamikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".

2.2     Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat  fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
2. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b. Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c.  Konsumen III adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
3. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.

2.3    Pola Makanan Dalam Ekosistem
Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :

1. Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
2. Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.
Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
  Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain
  Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari bangkai
  Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing.
2.4    Tipe-Tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
1.      Ekosistem Akuatik (air)                                                    
A.    Ekosistem Air Tawar
Air tawar adalah hal penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah, komponen air tawar merupakan daur higrologis dan ekosistem air tawar merupakan sistem disporsal (pembuangan yang mudah dan murah). 
Beberapa faktor pembatas dalam ekosistem air tawar diantaranya:
1.    Kejernihan
2.     Temperatur
3.      Arus
4.    Oksigen
5.    Garam biogenik dalam air.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dancuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
  Air tergenang. Contohnya: danau, kolam, rawa dan mangrove.
  Air mengalir. Contonhya: mata air, aliran sungai, dan selokan.

B.     Ekosistem Air Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerahtermoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plakton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.
C.    Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup diestuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. 
D.    Ekosistem Pantai
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
E.     Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
F.     Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antarakarang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.

Adapun manfaat terumbuh karang antara lain:
•         Berperan penting bagi pertumbuhan sumber daya perikanan (sebagai feeding ground, fishing ground, spanwning ground dan nursery ground)
•         Mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi)
•         Sebagai daya tarik wisata bahari
•         Secara global terumbu karang berfungsi sebagai pengedap kalsium yang mengalir dari sungai ke laut
•         Sebagai penyerap karbondioksida dan Gas Rumah Kaca (GRK) lainnya.

G.    Ekosistem Laut Dalam
Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang
dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis
dengan karang tertentu.
H.    Ekosistem Lamun
Lamun atau seagrass adalah satu satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal¬nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng¬hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
2.      Ekosistem Terestrial (darat)
A.    Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
B.     Hutan Magrove
Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas hutan mangrove yang ada di Indonesia merupakan yang terluas di dunia (2,5 – 3,5 juta Ha, 18 – 23% luas magrove di dunia dan lebih luas dari Brazil).
Adapun fungsi ekologinya yaitu:
Sebagai peredam gelombang (termasuk gelombang tsunami), angin, dan badai
Melindungi daerah pantai dari bahaya abrasi
Sebagai penyerap nutrien organik, penahan lumpur, dan perangkap sedimen
Sebagi daerah asuhan, mencari makan dan berkembangbiakan ikan, udang, dan hewan liar lainnya.
C.    Hutan Rawa
Hutan rawa terbentuk karena keadaan tanah yang sangat basah. Rawa Sfagnum merupakan rawa yang terbentuk di daerah yang beriklim sedang. Jenis-jenis rawa yang lain terbentuk bukan karena keadaan iklim, tetapi karena keadaan air dalam tanah yang berlebihan. Hutan-hutan rawa yang terbesar di pantai-pantai di kepulauan Indonesia seperti Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, dan delta sungai Citaduy serta rawa penting di Jawa Tengah. Vegetasi yang dominan adalah enceng gondok, teratai, pohon, bungur, dan dadap. Pohon-pohon yang tumbuh disini tinggi kurus dan tidak berdaun lebat. Keanekaragaman hewan sangat rendah hanya ditemukan babi hutan, macam-macam ulat air, ikan-ikan dan burung pencakar ular. 
D.    Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
E.     Padang Rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerahtropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra,singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikusdan ular.
F.     Gurun
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujanrendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
G.    Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing,burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).


H.    Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesiesseperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. 
I.       Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
J.      Karst (Batu Gamping /Gua)
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayahYugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
3.      Ekosistem Buatan
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah :


a.       Bendungan
2. Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
3. agroekosistem berupa sawah tadah hujan
4. sawah irigasi
5. Perkebunan sawit
6. Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
7. Ekosistem ruang angkasa
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas. Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.

2.5    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
1. Penggunaan Bahan Kimia
Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang menggunakan bahan kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani melakikan pemupukan dan pemberantasan,hama.

2. Penebangan Hutan
Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat menyebabkan banjir, erosi, dan tanah longsor.

3. Pemburuan Liar
Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu hewan dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan hewan menjadi punah.

4. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas karbon diokasida.
5. Pembuangan Limbah Sampah
Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, terjadilah kerusakan lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor dan berbau busuk? Sungai yang demikian merupakan hasil pembuangan sampah dan limbah di sungai. Lingkungan sungai rusak dan hewan yang hidup di dalamnya mati.

BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.

3.2     Saran
1.    Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2.    Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri





















DAFTAR PUSTAKA

 Kimball, John W. 1994. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga.
 Rahardjanto. 2001. Ekologi Tumbuhan. Malang: UMM.
 Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan. Jakarta: UI.
 Parjatmo, Widjaja. 1987. Biologi Umum I. Bandung: Angkasa.


sumber : http:// elvinabarus1110. blogspot. com/2016/02/makalah-ekosistem.html  

Tugas Makalah | Penyakit Menular Seksual Dan Upaya Pencegahannya

Tugas Makalah Anak Sekolah
Penyakit Menular Seksual Dan Upaya Pencegahannya !
Jenis - Jenis Penyakit Menular
Macam Macam Penyakit Menular !
Cara Pencegahan Penyakit Menular Seksual !

artifungsimacam.blogspot.com Manfaat Pengertian



KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang maha luas rahmat dan karunia-Nya, semoga kami termasuk ke dalam orang yang mendapatkannya.
Dalam rangka mengembangkan potensi diri dalam bidang Asuhan Kebidanan, sudah sepatutnya jika pengetahuan tentang komunitas juga lebih kita perdalam. Hal ini sangat berguna mengingat di masa yang akan datang, sebagai seorang bidan akan menjadi manusia yang teramat penting dalam masyarakat.
Mengingat begitu luasnya pembahasan asuhan kebidanan komunitas, maka kami persempit pembahasan hanya pada masalah PENYAKIT MENULAR SEKSUAL ( PMS ).
Meskipun makalah ini dibuat dengan segala keterbatasan yang ada pada kami, baik keterbatasan waktu, dana, terlebih lagi keterbatasan kemampuan kami, namun kami berharap semoga makalah ini memenuhi syarat sebagai tugas mata kuliah Asuhan kebidanan neonates, bayi dan balita.

Tidak ada gading yang tak retak, jika terdapat kekurangan atau bahkan kesalahan dalam makalah ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan dalam pembuatan tugas yang sama berikutnya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami selaku tim penyusun, dan umumnya bagi pembaca.

















BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebidanan mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. Komunitas adalah kelompok orang yang berbeda di suatu lokasi tertentu yang mempunyai norma dan nilai. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebidanan dan keperawatan komunitas merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan oleh bidan di kelompok masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Dalam memberikan pelayanan kebidanan di masyarakat banyak permasalahan yang ditemui oleh bidan, diantaranya adalah mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai jenis mikroorganisme (virus, bakteri, protozoa dan jamur) yang menimbulkan gejala klinik utama di saluran kemih dan reproduksi, yang jalur penularannya melalui hubungan seksual.
Wanita, termasuk yang sedang hamil, merupakan kelompok resiko tinggi terhadap PMS. Penyakit menular seksual dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu maupun bayi yang dikandung/dilahirkannya. Oleh sebab itu penting dilakukannya penanggulangan yang tepat yaitu secara preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
B. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah menemukan jenis-jenis Penyakit Menular Seksual dan melakukan penanggulangan secara promotif dan preventif (dalam lingkup kebidanan komunitas).
C. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah yang akan dibahas yaitu :
Menjelaskan pengertian Penyakit Menular Seksual
Menjelaskan angka kejadian Penyakit Menular Seksual
Memaparkan cara penularan Penyakit Menular Seksual
Memaparkan jenis-jenis Penyakit Menular Seksual
Menjelaskan pencegahan Penyakit Menular Seksual


















BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina).
PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya.
PMS ( Penyakit Menular Seksual ) adalah penyakit yang penularannya melalui hubungan kelamin, tetapi dapat juga melalui kontak langsung alat-alat, handuk, dan juga melalui trasfusi darah.
STD ( Sexually Transmited Disease),  bisa didefinisikan sebagai gangguan keseimbangan yang bersipat luas mulai dari kondisi inflamasi minor sampai penyakit yang bersipat mematikan, Infeksi dapat secara lokal maupun sistemik, dapat disebabkan oleh jumlah patogen yang berbeda - beda seperti: Virus, bakteri, jamur/fungi, protozoa dan ectoparasit.
Penyakit ini memberi ancaman terhadap banyak remaja yang saat ini tengah menderita PMS tanpa menyadarinya dan terganggu oleh gejala-gejalanya,namun tidak mencurigai ke arah PMS.
Beberapa jenis PMS akan merusak organ reproduksi dalam jika dibiarkan tidak diobati sekalipun akan menimbulkan gejala seperti nyeri,gatal atau keluanya cairan.Akhir-akhir ini terdapat peningkatan dan kejadian PMS di tengah masyarakat, penyebabnya adalah semakin banyak remaja melakukan kegiatan seksual tanpa memakai pelindung ( kondom ), semakin meluasnya pengunaan pil anti hamil.
B. PRESENTASE PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DIOBATI
Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk PMS adalah Syphilis, Gonorhoe, Bubo, Jengger ayam, Herpes, dan lain-lain. Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati adalah kasus infeksi menular seksual yang ditemukan berdasarkan syndrome dan etiologi serta diobati sesuai standar.
Jumlah kasus infeksi menular seksual  dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan kasus ini dikarenakan pencatatan dan pelaporan yang semakin baik. Meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi masih banyak yang belum terdeteksi. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Seksual mempunyai target bahwa seluruh kasus IMS yang ditemukan harus diobati sesuai standar.
Hal ini dimungkinkan karena kurangnya pemahaman terhadap definisi operasional variabel sehingga yang dilaporkan hanyalah hasil serosurvey pada kelompok risiko tinggi saja.
C. KLASIFIKASI PMS
PMS KLASIK
Yaitu penyakit menular seksual pada daerah kelamin.
PMS NON-KLASIK
Yaitu semua penyakit menular diluar daerah kelamin yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual.
D. CARA PENULARAN STD/PMS
Hubungan sex yang tidak terlindungi baik melalui vaginal, anal maupun oral sex
Penularan dari ibu ke janin  selama kehamilan
Melalui tranfusi darah, suntikan atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah (Sypilis dan HIV/AIDS).
E. JENIS PENYAKIT
1.Bakteri:
a.       Neisseria gonorrhoeae
b.      Chlamydia trachomatis
c.       Mycoplasma hominis
d.      Treponema pallidum
e.       Haemophilus vaginalis
f.       Donovania granulomatis
2.Virus:
a.       Herpes simplex virus
b.      HIV AIDS
c.       Hepatitis B virus
d.      Human papiloma virus
e.       Human T Lymphotropic
f.       Virus Type III (HTLV III)
3.Protozoa:
a.       Trichomonas vaginalis
b.      Uretritis, epididimitis, sersivitis, proktitis
c.       Faringitis, konyungivitas, baltolinitis
d.      Uretritis, epididimitis, sersivitis, proktitis
e.       Salpingitis, limfogranuloma venereum
f.       Sifilis
g.      Vaginitis
h.      Granuloma inguinale
i.        Herpes genitalis
j.        Hepatitis fulminan akut dan kronis
k.      Kondiloma akuminatum, papiloma laring pada bayi
l.        Vaginitis, uretritis, balanitis

F. PMS YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI
Bakteri adalah jasad renik bersel tunggal yang dapat menyebabkan banyak penyakit kelamin yaitu gonore, sifilis dan chlamidia.
GOLONGAN YANG BERESIKO TERTULAR AKIBAT SEKS
Golongan umur :
Pada lelaki : 20-34
Wanita : 16-24
Hal ini berhubungan erat dengan umur keaktifan seksual
Golongan orang yang sering bepergian ke luar kota:
Prostitusi
Homoseksual
1. GONORE (KENCING NANAH)
Gonore sering disebut “clap” atau “drip” yang disebabkan oleh bakteri gonokokus yang diisolasi dan ditemukan tahun 1879 diberi nama ‘Neisseria gonorrhoeae’ oleh Albert.L.S.Neisser.Bakteri ini hidup pada lingkungan yang hangat dan lembab seperti pada selaput lendir saluran kencing pria dan wanita atau pada leher rahim wanita.
Di luar tubuh bakteri ini cepat mati.bakteri ini pindah melalui kegiatan seksual per vaginal,oral, maupun anal.
Cara penularan : Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
Konsekuensi yang mungkin timbul pada orang yang terinfeksi: Pada perempuan jika tidak diobati, penyakit ini merupakan penyebab utama Penyakit Radang Panggul, yang kemudian dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis. Dapat menyebabkan kemandulan pada pria.  Gonore yang tidak diobati dapat menginfeksi sendi, katup jantung dan/atau otak.
Konsekuensi yang mungkin timbul pada janin dan bayi baru lahir: Gonore dapat menyebabkan kebutaan dan penyakit sistemik seperti meningitis dan arthritis sepsis pada bayi yang terinfkesi pada proses persalinan.  Untuk mencegah kebutaan, semua bayi yang lahir di rumah sakit biasanya diberi tetesan mata untuk pengobatan gonore.
Tanda- tanda atau gejalanya:


Pada laki-laki
-          Nyeri waktu buang air kecil.
-          Tetesan nanah dari penis.
-          Kesukaran buang air kecil.
-          Bengkak dan nyeri di selangkangan
-          Demam.
Pada wanita
-          Nyeri waktu buang air kecil.
-          Nyeri di perut bawah (Abdomen).
-          Gangguan sirklus haid (mens).
-          Mengalami keputihan ringan.
-          Demam.
Langkah pertolongan atau pengobatan
-          Memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat agar cairan atau nanah diperiksa di laboraturium.
-          Meminum antibiotika atas resep dokter,biasanya dengan Penisilin, Tetracyclin, Streptomycin dan Probenecid.
Mencegah penyakit gonore
-          Berpantang seks sebelum menikah.
-          Hubungan monogami seumur hidup.
-          Melakukan seks yang aman .
2. SYPHILIS
Syphilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum,berasal dari bahasa Yunani dan Latin bermakna’suatu benang pucat yang terpelintir’.
Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral.  Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati, otak, mata, sistem saraf, tulang dan sendi dan dapat menyebabkan kematian.  Seorang yang sedang menderita sifilis aktif risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut akan meningkat karena luka (chancres) merupakan pintu masuk bagi virus HIV. Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Jika tidak diobati, seorang ibu hamil yang terinfeksi sifilis akan menularkan penyakit tersebut pada janin yang dikandungnya.  Janin meninggal di dalam dan meninggal pada periode neonatus terjadi pada sekitar 25% dari kasus-kasus ini.  40-70% melahirkan bayi dengan sifilis aktif.  Jika tidak terdeteksi, kerusakan dapat terjadi pada jantung, otak dan mata bayi.
Tanda- tanda atau gejalanya
Tanda yang pertama biasanya luka atau borok yang disebut ‘CHANCRE”. ditimbulkan 2-5 minggu setelah hubungan kelamin dengan seorang penderita syphilis,lukanya dapat terlihat seperti jerawat,lepuh atau borok yang terluka, biasanya terdapat pada daerah kelamin laki-laki dan wanita. borok ini penuh dengan kuman yang mudah ditularkan kepada orang lain. (Borok tersebut biasanya tidak nyeri dan jika terdapat di dalam vagina,mungkin siwanita tidak menyadari bahwa ia menderita syphilis tetapivia dapat menginfeksi orang lain dengan mudah).
Luka borok hanya berlangsung beberapa hari dan kemudian hilang sendiri tanpa pengobatan,namun penyakit terus menyebar di seluruh tubuh.
Beberapa minggu atau bulan kemudian,dapat terjadi sakit leher,panas ringan,luka pada mulut atau pembengkakan sendi,mungkin muncul pada kulit.
Langkah pertolongan atau pengobatan
-          Memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat agar darah diperiksa di laboraturium.
-          Meminum antibiotika atas resep dokter, biasanya dengan Penisilin, Tetracyclin.
Mencegah penyakit siphilis
-          Berpantang seks sebelum menikah.
-          Hubungan monogami seumur hidup.
-          Melakukan seks yang aman .
-          Periksalah organ reproduksi anda ke rumah sakit
-          Hindarkan gonta-ganti pasangan
-          sebelum menikah pilihlah pasangan secara berhati-hati




3. CHLAMIDIA
Chlamidia disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis,suatu parasitnya dapat hidup didalam sel sehingga menimbulkan peradangan pada saluran kencing pada wanita dan pria. Infeksi biasanya berlangsung pada hubungan seks lewat vagina dan anus.
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal dan anal.
Konsekuensi yang mungkin terjadi pada orang yang terinfeksi:  Pada perempuan, jika tidak diobati, sampai 30% akan mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) yang pada gilirannya dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis. Pada laki-laki, jika tidak diobati, klamidia akan menyebabkan epididymitis, yaitu sebuah peradangan pada testis (tempat di mana sperma disimpan), yang mungkin dapat menyebabkan kemandulan.  Individu yang terinfeksi akan berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut.
Konsekuensi yang mungkin terjadi pada janin dan bayi baru lahir: lahir premature, pneumonia pada bayi dan infeksi mata pada bayi baru lahir yang dapat terjadi karena penularan penyakit ini saat proses persalinan.

Tanda- tanda atau gejalanya
Pada laki-laki
-          Nyeri waktu buang air kecil.
-          Berat pada buah pelir dan gatal
-          Kesukaran buang air kecil.
-          Bengkak dan nyeri di selangkangan
-          Demam.
Pada wanita
-          Nyeri waktu buang air kecil.
-          Nyeri di perut bawah (Abdomen).
-          Gangguan sirklus haid (mens).
-          Mengalami keputihan ringan.
-          Demam.


Langkah pertolongan atau pengobatan
-          Memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat agar cairan atau nanah diperiksa di laboraturium.
-          Meminum antibiotika atas resep dokter,biasanya dengan Penisilin, Tetracyclin, Streptomycin dan Probenecid.
Mencegah penyakit chlamidia
-          Berpantang seks sebelum menikah
-          Hubungan monogami seumur hidup
-          Melakukan seks yang aman
-          Periksalah organ reproduksi anda ke rumah sakit
-          Hindarkan gonta-ganti pasangan
-          Sebelum menikah pilihlah pasangan secara berhati-hati

E. PMS YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS
Virus adalah penyakit yang merusak tubuh dengan cara menyerang sistem imun tubuh.Virus yang menimbulkan PMS ialah AIDS, herpes dan genital warts
1.  Herpes Genital (HSV-2)
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 yang mengakibatkan lepuh yang nyeri dan luka di daerah kemaluan. dapat berpindah melalui seks oral dan berciuman. biasanya menyerang kalangan orang berintelek seperti mahasiswa, hati - hati virus ini dapat menembus kondom, disarankan memakai kondom plus spermisida
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Orang yang terinfeksi dan memiliki luka akan meningkat risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar sebab luka tersebut menjadi jalan masuk virus HIV.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Perempuan yang mengalami episode pertama dari herpes genital pada saat hamil akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kelahiran prematur.  Kejadian akut pada masa persalinan merupakan indikasi untuk dilakukannya persalinan dengan operasi cesar sebab infeksi yang mengenai bayi yang baru lahir akan dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak yang serius.


Tanda- tanda atau gejalanya
-          Gejala timbul sekitar 6-8 hari sesudah infeksi dalam bentuk luka di daerah kemaluan.mula-mula berupa bintit merah yang perih di vulva atau penis.
-          Virus ini mengakibatkan sakit kepala ,nyeri otot ,demam,kelenjar getah bening membengkak,dan nyeri waktu buang air kecil
Langkah pertolongan atau pengobatan
-          Memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat agar cairan diperiksa di laboraturium.
-          Meminum obat acyclovir atau zovirax bekerja hanya menghilangkan nyeri dan mempercepat penyembuhan luka.
-          Berendam di air hangat
Mencegah penyakit herpes
-          Berpantang seks sebelum menikah
-          Hubungan monogami seumur hidup
-          Melakukan seks yang aman
-          Periksalah organ reproduksi anda ke rumah sakit
-          Hindarkan gonta-ganti pasangan
-          Sebelum menikah pilihlah pasangan secara berhati-hati

2. HIV/AIDS
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau produk darah yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat menyusui.
Gejala-gejala: Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali. Sementara yang lainnya mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening.  Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama beberapa tahun.  Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan sistem kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak dapat bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik. Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk infeksi ini.  Obat-obat anti retroviral digunakan untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang terinfeksi.  Obat-obat lain digunakan untuk melawan infeksi oportunistik yang juga diderita.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Hampir semua orang yang terinfeksi HIV akhirnya akan menjadi AIDS dan meninggal karena komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan AIDS.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: 20-30% dari bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV akan terinfeksi HIV juga dan gejala-gejala dari AIDS akan muncul dalam satu tahun pertama kelahiran.  20% dari bayi-bayi yang terinfeksi tersebut akan meninggal pada saat berusia 18 bulan.  Obat antiretroviral yang diberikan pada saat hamil dapat menurunkan risiko janin untuk terinfeksi HIV dalam proporsi yang cukup besar
Pengobatan : Belum ada pengobatan untuk infeksi ini.  Obat-obat anti retroviral digunakan untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang terinfeksi.  Obat-obat lain digunakan untuk melawan infeksi oportunistik yang juga diderita.
Pencegahan : Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan, adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seks.  Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak menghilangkan sama sekali kemungkinan penularan.  Hindari pemakaian narkoba suntik dan saling berbagi jarum suntik.  Diskusikan dengan petugas kesehatan tindakan kewaspadaan yang harus dilakukan untuk mencegah penularan HIV, terutama saat harus menerima transfusi darah maupun produk darah.
3. Human Papilloma Virus (HPV)
Cara Penularan: Hubungan seksual vaginal, anal atau oral.
Gejala-gejala: Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol tumbuh di dalam atau pada kelamin, anus dan tenggorokan.
Pengobatan: Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini.  Kutil dapat dihilangkan dengan cara-cara kimia, pembekuan, terapi laser atau bedah.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin.  Beberapa strains dari virus ini berhubungan kuat dengan kanker serviks sebagaimana halnya juga dengan kanker vulva, vagina, penis dan anus. Pada kenyataannya 90% penyebab kanker serviks adalah virus HPV.  Kanker serviks ini menyebabkan kematian 5.000 perempuan Amerika setiap tahunnya.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Pada bayi-bayi yang terinfeksi virus ini pada proses persalinan dapat tumbuh kutil pada tenggorokannya yang dapat menyumbat jalan nafas sehingga kutil tersebut harus dikeluarkan.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan.  Kondom hampir tidak berfungsi sama sekali dalam mencegah penularan virus ini melalui hubungan seks.
F.  PMS YANG DISEBABKAN OLEH PARASIT
Parasit ialah protozoa (hewan bersel tunggal) yang merugikan dan dapat berkembang di dalam tubuh
1. Vaginitis
Vaginitis adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi atau peradangan vagina.di tandai dengan keluarnya cairan yang kurang sedap dari vagina. Dan gatal atau iritasi di daerah kemaluan dan perih sewaktu kencing. disebabkan oleh bakteri candida dan trichomonas.
Mencegah infeksi vagina
-          Dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit kandungan(ginekolog).Anjuran untuk mencegah terjadi vaginitis:
-          Basuhlah bagian luar kemaluan secara teratur dengan sabun ringan
-          Pakailah celana dalam katun
-          Jangan memakai celana yang terlalu ketat pada selangkangan
-          Hindari diet yang kaya gula atauy karbohidrat olahan,karena dapat mengubah pH normal vagina dan memungkinkan kuman berkembang
-          Periharalah kesehatan umum anda
-          Diet buruk dan kurang tidur dapat menurunkan pertahanan anda terhadap infeksi.
-          Hentikan hubungan seks yang nyeri atau mengakibatkan lecet
-          Jika kehidupan seks anda aktif,jangan lupa menjaga kebersihan dan memakai kondom
-          Hindarkan pemakaian vaselin,lebih baik pakai jelly atau pelumas yang steril dan larut air
2. Trikomoniasis
Tipe: Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
Prevalensi: Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif seksual.  Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki.
Cara Penularan: Trikomoniasis menular melalui kontak seksual. Trichomonas vaginalis dapat bertahan hidup pada benda-benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular dengan pinjam meminjam pakaian tersebut.Gejala-gejala: Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna kuning-hijau.  Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan atau saat berhubungan seksual juga sering terjadi.  Mungkin terdapat juga nyeri vagina dan gatal atau mungkin tidak ada gejala sama sekali.  Pada laki-laki mungkin akan terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup dan/atau luka pada penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.
Pengobatan: Penyakit ini dapat disembuhkan.  Pasangan seks juga harus diobati.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Radang pada alat kelamin pada perempuan yang terinfeksi trikomoniasis mungkin juga akan meningkatkan risiko untuk terinfeksi HIV jika terpapar dengan virus tersebut.  Adanya trikomoniasis pada perempuan yang juga terinfeksi HIV akan meningkatkan risiko penularan HIV pada pasangan seksualnya.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Trikomoniasis pada perempuan hamil dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satu cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui hubungan seksual.  Kondon dan berbagai metode penghalang sejenis yang lain dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks.  Hindari untuk saling pinjam meminjam handuk atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan non-seksual dari penyakit ini.

G. UPAYA PENGENDALIAN PMS
1.             Upaya promotif
2.             Upaya preventif
3.             Upaya kuratif
4.             Upaya rehabilitatif



















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
PMS biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lainnya melalui hubungan heteroseksual, homoseksual atau kontak intim melalui genitalia, mulut atau rectum.Beberapa penyakit menular seksual yang dibahas didalam makalah ini mencangkup Gonorhea, Syiphillis, Herpes genital dan HIV /AIDS
Didalam makalah dijelaskan penyebab dan tanda-tanda atau gejala dan penyakit menular seksual antara lain pengeluaran cairan yang tidak normal dan saluran kencing atau liang senggama (berbau amis, keputihan yang banyak sekali) rasa nyeri atau sakit pada saat kencing atau saat berhubungan seksual, lecet, luka kecil yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening,dll.Adapun pencegahan atau penanggulangan PMS tergantung dari jenis-jenis PMS yang dijelaskan.
B. Saran
Penulis mengharapkan agar tenaga kesehatan (khususnya mahasiswa kebidanan) dapat mengetahui dan memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan dalam penyakit menular seksual dan dapat dicegah atau ditanggulangi di lingkungan masyarakat.





































DAFTAR PUSTAKA

Majoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius. FKUI.
Prayetni. 1996. Asuhan Keperawatan Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Jakarta. Depkes RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Keluarga berencana dan Kesehatan Reproduksi Berwawasan Jender. 2003.
Jakarta. Badan Koordinasi KB Nasional.
www.askep-askeb-kita.blogspot.com
Queensha.2011.Disabilitation. http://queenshahodge.blogspot.com/2011/09/disabilitation. html [ diakses pada tanggal 3 Mei 2012 ]
Romauli S, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi Mahasisiwi Kebidanan. Yogyakarta : Mulia Medika
Sindiariyani.2011.Melaksanakan Upaya Promotif. http://sindiariyani.blogspot.com/2011/08/ melaksanakan-upaya-promotif-dan.html/2011/08
Widyastuti Y, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya

Sumber : http: //makalahkesehatanraze. blogspot. com/2014/07/makalah-pms.html